Review Zeneos Turino di New Vixion. Mantap di kering, Cukup untuk di basah.
Halo sobat blogger.
Sudah lama tidak aktif blogging karena fokus di YT Channel (dan akhirnya saya pensiun sementara menjadi Motovlogger karena keperluan dana, jadi kameranya di jual), dan fokus persiapan ujian nasional dan segala macam tes. (doain ya biar bisa masuk Universitasi yg saya incer).
Basa-basa time.
Ban adalah komponen sekaligus perihal yang penting dalam kendaraan bermotor. Tanpa ban, tempat kita duduk, terasa sakit karena tidak diredam getaran nya. Suspensi saja tidak cukup. Ban sangat penting karena jikalau ban terbuat dari bahan keras yakin saja, sakit dan tidak akan puas berkendara. Makanya produsen dibidang otomotif mungkin sudah berpikir keras untuk mendapatkan kenyamanan (ergonomi bahasa jaman now) dalam berkendara. Ban terbuat dari karet dan menempel di velg/pelek/pelang. Ada yang ban nya saja tanpa ban dalam (ucus) dan ada yang menggunakannya. Semua kembali kepada produsen dan pengguna untuk apa motor tersebut nanti digunakan.
Motor jaman sekarang punya dua tipe, Tube Type dan Tubeless.
- Tube Type dimana ban luar nya juga mempunyai ban dalamnya juga (sebutannya disini Ucus)
- Tubeless dimana ban luar nya saja, tidak ada ban dalam. Ban nemplok ke velg dan terisi udara yang dijamin tidak akan keluar udaranya karena ada penguncinya dari ban nya sendiri.
Kelebihan ban tubeless dimana, pada saat kita melakukan perjalanan dan ban kita terkena paku, ban tidak akan kempes/habis ban nya. Tetapi udaranya akan perlahan habis, dan masih bisa dipakai selama udaranya juga masih tersisa.
Nah, kebetulan kedua ban saya terkena paku yang cukup panjang (lebih panjang dari paku beton). (apesnya pas pulang kampung) dan dari situ saya berniat untuk mengganti ban saya. Ada dua pilihan awalnya. FDR Sport XR Evo dan Zeneos Turino.
Dulu waktu masih menggunakan Beat karburator saya selalu menggunakan ban merk FDR yang saya ketahui juga, FDR juga masih satu keluarga dengan Federal selaku penyuplai ban bawaan motor Honda seperti beat.
Searching gugel dan tanya sana - sini dan tanya di forum dan di instagram, 55% mereka memilih Zeneos Turino, sisanya di FDR Sport XR Evo. Hati pun bimbang ada apa dengan kedua ban tsb. Sama sama konsep touring juga bukan?
Kepikiran juga kalau saya sudah terlalu sering menggunakan FDR dan kenapa tidak mencoba ban dari merek lokal lainnya? Pengennya sih merk Swallow atau apa tuh lupa yg Radial gt cuma budget yang anak smk ya ga terlalu besar.
Jatuh lah pilihan memilih ban Zeneos Turino, ban dengan kontur kotak kotak ala ala touring dimana ban ini enak dipakai jarak dekat ataupun jauh, gripnya juga oke. Masih satu keluarga juga dengan IRC namun dengan brand dan tipe ban yang berbeda. Membuat Zeneos terlihat lebih "kekinian" karena guratan ban dan model nya yang oke baik buat Supermoto (ZN62) ataupun Touring (ZN33/Turino) maupun big matic juga ada.
Keliling kota timur ke barat selatan ke utara nanya ban Turino ga nemu, ada satu tempat bengkel yang dari awal sih udh diabaikan namun ternyata disanalah markas Turino dan XR Evo bersembunyi.
Niatnya nyari ban depan ukuran 100/80-17 dan belakang 130/70-17 namun ada kendala karena ban depan yang ada hanya 110/70-17 (2x extra besar dari standarnya NVL) mikir mateng tadinya, mau pilih FDR cuma, yaudahnya try this time only coba coba kali aja pas. jadi dputuskan lah menggunakan uk. 110/70-17 dan 130/70-17.
Harga? Totalnya depan belakang 700rb pkoknya kena potongan 20rb jadi 680rb. kalo ga salah liat yang belakang kena 420rb kalo ga salah. Mahal gapapa yang penting barang didepan mata dan ready.
di NVL setau saya dan sudah searching jga, ukuran velg nya 2,15 dan 3,15 (tanggung ya mending 2,5 sekalian wkwkwk) ban maksimal udh mentok yang depan seharusnya 110/70. Lebih besar? ga pas sama bodynya yg ramping, kalau sekelas MT-25 atau Byson atau Xabre ya masih cocok. ban belakang kalau dari teori sih maksimal 160/70 CMIIW. cuma sayang di rantai, yg ori std aja udh kretekan, apalagi kalau bebannya lebih besar, mesti ganti rantai yg lebih bagus seperti RK yg O-Ring atau Shinnob. SSS kurang rekomen bagusnya buat jari jari ban kecil. but. CMIIW.
Awalnya sih ragu, ban nya muat apa enggak? cuma amangnya (mekanik nya) bilang kalau segini msih aman, kalau 120/70 itu udah mentok dan kayaknya perlu ganti ke USD biar kuat.
Melepas ban ga sembarangan dan ga semudah yang dibayangkan, Mungkin ada alat nya tinggal set set ah lepas. Namun disini manual dan mekaniknya juga menggunakan alas dari kertas jg sehingga tidak menggores bagian luar. Kalau dalamnya ya gapapa. Ga terlihat juga.
Karena mekanik ada dua jadi satunya juga melepas ban awal yang ad di velg bawaan belakang. Dan pada finalnya tinggal memasang ke arm aja.
Ban sudah oke. Tinggal ikat ban bekas dan pulang kerumah. Sampai rumah saya meletakkan ban bekas dan lanjut test ride ban baru. Disini saya menggunakan 2 tempat yang beda alam. Dunia dan Akhirat (eh!) Aspal dan Tanah kering. Saya bagi jadi dua dan dikedua itu saya bagi +/- nya.
Sudah lama tidak aktif blogging karena fokus di YT Channel (dan akhirnya saya pensiun sementara menjadi Motovlogger karena keperluan dana, jadi kameranya di jual), dan fokus persiapan ujian nasional dan segala macam tes. (doain ya biar bisa masuk Universitasi yg saya incer).
Basa-basa time.
Ban adalah komponen sekaligus perihal yang penting dalam kendaraan bermotor. Tanpa ban, tempat kita duduk, terasa sakit karena tidak diredam getaran nya. Suspensi saja tidak cukup. Ban sangat penting karena jikalau ban terbuat dari bahan keras yakin saja, sakit dan tidak akan puas berkendara. Makanya produsen dibidang otomotif mungkin sudah berpikir keras untuk mendapatkan kenyamanan (ergonomi bahasa jaman now) dalam berkendara. Ban terbuat dari karet dan menempel di velg/pelek/pelang. Ada yang ban nya saja tanpa ban dalam (ucus) dan ada yang menggunakannya. Semua kembali kepada produsen dan pengguna untuk apa motor tersebut nanti digunakan.
Motor jaman sekarang punya dua tipe, Tube Type dan Tubeless.
- Tube Type dimana ban luar nya juga mempunyai ban dalamnya juga (sebutannya disini Ucus)
- Tubeless dimana ban luar nya saja, tidak ada ban dalam. Ban nemplok ke velg dan terisi udara yang dijamin tidak akan keluar udaranya karena ada penguncinya dari ban nya sendiri.
Kelebihan ban tubeless dimana, pada saat kita melakukan perjalanan dan ban kita terkena paku, ban tidak akan kempes/habis ban nya. Tetapi udaranya akan perlahan habis, dan masih bisa dipakai selama udaranya juga masih tersisa.
Nah, kebetulan kedua ban saya terkena paku yang cukup panjang (lebih panjang dari paku beton). (apesnya pas pulang kampung) dan dari situ saya berniat untuk mengganti ban saya. Ada dua pilihan awalnya. FDR Sport XR Evo dan Zeneos Turino.
Dulu waktu masih menggunakan Beat karburator saya selalu menggunakan ban merk FDR yang saya ketahui juga, FDR juga masih satu keluarga dengan Federal selaku penyuplai ban bawaan motor Honda seperti beat.
Searching gugel dan tanya sana - sini dan tanya di forum dan di instagram, 55% mereka memilih Zeneos Turino, sisanya di FDR Sport XR Evo. Hati pun bimbang ada apa dengan kedua ban tsb. Sama sama konsep touring juga bukan?
Kepikiran juga kalau saya sudah terlalu sering menggunakan FDR dan kenapa tidak mencoba ban dari merek lokal lainnya? Pengennya sih merk Swallow atau apa tuh lupa yg Radial gt cuma budget yang anak smk ya ga terlalu besar.
Jatuh lah pilihan memilih ban Zeneos Turino, ban dengan kontur kotak kotak ala ala touring dimana ban ini enak dipakai jarak dekat ataupun jauh, gripnya juga oke. Masih satu keluarga juga dengan IRC namun dengan brand dan tipe ban yang berbeda. Membuat Zeneos terlihat lebih "kekinian" karena guratan ban dan model nya yang oke baik buat Supermoto (ZN62) ataupun Touring (ZN33/Turino) maupun big matic juga ada.
Keliling kota timur ke barat selatan ke utara nanya ban Turino ga nemu, ada satu tempat bengkel yang dari awal sih udh diabaikan namun ternyata disanalah markas Turino dan XR Evo bersembunyi.
Niatnya nyari ban depan ukuran 100/80-17 dan belakang 130/70-17 namun ada kendala karena ban depan yang ada hanya 110/70-17 (2x extra besar dari standarnya NVL) mikir mateng tadinya, mau pilih FDR cuma, yaudahnya try this time only coba coba kali aja pas. jadi dputuskan lah menggunakan uk. 110/70-17 dan 130/70-17.
Harga? Totalnya depan belakang 700rb pkoknya kena potongan 20rb jadi 680rb. kalo ga salah liat yang belakang kena 420rb kalo ga salah. Mahal gapapa yang penting barang didepan mata dan ready.
di NVL setau saya dan sudah searching jga, ukuran velg nya 2,15 dan 3,15 (tanggung ya mending 2,5 sekalian wkwkwk) ban maksimal udh mentok yang depan seharusnya 110/70. Lebih besar? ga pas sama bodynya yg ramping, kalau sekelas MT-25 atau Byson atau Xabre ya masih cocok. ban belakang kalau dari teori sih maksimal 160/70 CMIIW. cuma sayang di rantai, yg ori std aja udh kretekan, apalagi kalau bebannya lebih besar, mesti ganti rantai yg lebih bagus seperti RK yg O-Ring atau Shinnob. SSS kurang rekomen bagusnya buat jari jari ban kecil. but. CMIIW.
![]() |
Ban yang udh dilepas plastik penutupnya. Terlihat 11-12 ? |
Awalnya sih ragu, ban nya muat apa enggak? cuma amangnya (mekanik nya) bilang kalau segini msih aman, kalau 120/70 itu udah mentok dan kayaknya perlu ganti ke USD biar kuat.
![]() |
Bentuk ban awal memang mirip tp beda konsep. awal ini pakai Dunlop entah tipe apa katanya bawaan pabrik "Karas luar biasa maculnya (Keras banget ngelepasnya)" ![]() |
Melepas ban ga sembarangan dan ga semudah yang dibayangkan, Mungkin ada alat nya tinggal set set ah lepas. Namun disini manual dan mekaniknya juga menggunakan alas dari kertas jg sehingga tidak menggores bagian luar. Kalau dalamnya ya gapapa. Ga terlihat juga.
Pemasangan memakan waktu sekitar 30 menit. Dengan sabar dan bantuan mekanik lainnya ngelepasnya juga.
Seperti pada awalnya saya khawatir apakah ban nemplok dengan benar atau tidak. Ternyata memang pas.
![]() |
Yeah, Nice! ban nya nemplok dengan pas tanpa tergesek ke shock juga. pkoknya joss. karena saya menggunakan spakbor ala trail jadi tidak menggesek spakbor std. |
Karena mekanik ada dua jadi satunya juga melepas ban awal yang ad di velg bawaan belakang. Dan pada finalnya tinggal memasang ke arm aja.
Dan sampai ke final nya. Finish. Ban keduanya sudah terpasang seperti seharusnya dan ditempat yang benar. dan ground clearance (:3 bahasa jaman now mungkin ane salah) agak lebih tinggi dibanding ban lama yang depannya 90/80 dan 120/80. Dengan tekanan angin yang sedikit maksimal untuk mengepaskan sisi sisi ban agar pas dengan velg. Mungkin besok baru dikurangin anginnya biar ga aus.
![]() |
New.. |
Aspal :
+ Grip masih optimal karena baru.
+ Stabil
+ Tidak ada noise yang seperti ban lainnya
+ Tidak seret atau pas hendak hard-break tidak ngedrift (yeah)
+ Pada saat hujan grip masih oke.
- Mungkin karena ukuran ban belakang tidak mengimbang dengan depan, jadi pada saat belok entah kenapa berasa seperti trail agak gimana gitu. Dan pada saat belok agak ngebalik jadi agak keras (karena ban depan gede)
- Mungkin karena lapisan ban masih baru jadi grip optimal, belum tau jika sudah lama pemakaian
Tanah Kering :
+ Ketika saya terjebak di hutan, grip pada saat di tanah yang sepertinya dalam masih bisa terus berjalan. Dengan bantuan tenaga kaki juga.
+ Melewati genangan air yang berlumpur juga masih bisa lewat walaupun sedikit terhambat karena roda berputar saja, tidak berjalan namun msh bisa terus.
- Kalau lumpur nya luar biasa, mentok.
- Ketika keluar dari tanah dan ke aspal, kasian yang dibelakang, di sela ban terjebak tanah. Karena ban berputar, tanah tersebut terbang dan terlepas, dan mengenai baju belakang teman saya dan helm dan motor teman saya dibelakang.
Mungkin sampai sini dulu. Nanti akan saya review setelah touring yang rencananya dari Matapura, ke Kotabaru. atau paling tidak exploring kalimantan saja hehe. Sekian dan Assalammualaikum Wr. Wb.
Nilai saya thdp ban ini : 4 dari 5.
RINCIAN BIAYA :
- Ban Zeneos Turino ZN33 = 680rb
- Biaya Pasang = 45rb
- Setel Rantai (dibengkel lain) = 5rb
Komentar
Posting Komentar
Berkomentar dengan baik, dan sopan. Sehingga semua orang dapat memahami maksud mu.
Youtube Channel : https://www.youtube.com/channel/UCSbniXQrNp0NdgNMNmSPS0g
Facebook : http://www.facebook.com/zayd.ghend
Instagram : https://www.instagram.com/saifullahzaid/
Alamat Email : saifullahzaid02@hotmail.com
Ponsel : +6281317241224